Breaking

Tuesday, December 11, 2018

5 Game Terbaik Yang Bisa Dimainkan Di PC dan Laptop Dengan RAM 4GB

Hai sahabat tekno, kali ini saya akan membahas mengenai game-game terbaik menurut saya yang bisa dimainkan di PC atau laptop dengan spek RAM 4GB. Saya sengaja membuat artikel ini karena sekarang sudah banyak game-game baru yang sangat membutuhkan spesifikasi komputer tinggi. Dan kebanyakan dari mereka membutuhkan RAM di atas 4GB.

Saya yakin masih banyak dari sahabat tekno yang dilema ingin menginstal game-game tersebut namun tidak yakin kalo spesifikasi komputer atau laptopnya mumpuni. Menurut saya, komputer atau laptop dengan spesifikasi RAM 4GB dijaman sekarang adalah spek yang sangat standart bahkan bisa saya bilang spek yang minimum. Tapi jangan kuatir, masih ada kok game-game bagus yang masih bisa dikejar oleh RAM 4GB. Berikut ini adalah 5 Game terbaik yang bisa sahabat tekno mainkan dengan RAM 4GB

1. Metal Gear Solid V - Phantom Pain



Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah game bergenre open world stealth adventure yang dikembangkan oleh Kojima Production dan dirilis oleh Konami untuk konsol PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One, dan PC mulai 1 September 2015. Game ini merupakan sekuel dari Metal Gear Solid: Ground Zeroes, sekaligus menjadi seri Metal Gear Solid atau MGS terakhir yang ditangani oleh sutradara game Hideo Kojima.

Pada game dengan moto Tactical Espionage Operations ini, pemain akan menggunakan karakter ikonis dari seri MGS yaitu Venom Snake atau populer juga dengan julukan Big Boss pimpinan tertinggi para tentara bayaran. Misi Big Boss adalah untuk balas dendam atas pembantaian tentaranya yang mana dalam penyerangan itu, ia pun menjadi target operasi untuk dihabisi. Pemain bisa melihat kejadian yang membuat Big Boss marah besar pada penghujung misi di game Ground Zeroes.

The Phantom Pain mengusung gameplay yang memungkinkan pemain untuk mengeksplorasi dunia dengan bebas. Kebanyakan misi pada game kesebelas dari seri Metal Gear ini harus diselesaikan dengan stealth atau mengendap. Meski demikian, The Phantom Pain tetap menghadirkan misi yang dapat diatas dengan sistem "Rambo" atau maju terus pantang mundur. Hanya saja apabila Kotakers bukan tipe gamer yang suka akan permainan mengendap, nampaknya game ini akan sulit.

2. Mad Max



Atmosfer yang luar biasa, ini mungkin kesan pertama yang langsung meluncur dari mulut Anda ketika melihat Mad Max ini untuk pertama kalinya. Avalanche harus diakui menangkap konsep dunia post-apocalyptic dan semesta Mad Max dengan begitu baik. Walaupun dipenuhi dengan gurun pasir, Anda bisa melihat dengan jelas sisa-sisa peradaban manusia yang lain sebelum kiamat, seperti kapal besar atau pesawat terbang yang terdampar dan berkarat begitu saja. Tidak hanya setting, manusia juga diproyeksikan tak lagi segan untuk melakukan apapun untuk bertahan hidup. Di dunia dimana makanan anjing merupakan sebuah kemewahan, Mad Max memproyeksikan sebuah kondisi hidup yang sudah jauh berbeda, seperti filmnya. Kerennya lagi? Dunia ini terlihat semakin indah lewat efek cuaca dan tata cahaya yang begitu dramatis.

3. Titanfall 2



Sebuah tanda kepercayaan diri atau justru ketidakpercayaan diri yang luar biasa? Tak ada yang tahu apa yang ada di benak EA ketika mereka memutuskan untuk merilis game baru racikan Respawn – Titanfall 2 di tengah rilis Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare, dua judul populer yang begitu diantisipasi banyak gamer. Karena terlepas dari beragam alasan yang hendak mereka utarakan, keputusan seperti ini memang berpotensi mencederai penjualan Titanfall 2 itu sendiri. Respawn sendiri terlihat berjuang keras untuk membuat seri sekuel ini punya atmosfer yang lebih menyegarkan daripada sekedar melanjutkan konsep seri pertama yang sebenarnya sudah terhitung revolusioner. Salah satu yang jadi andalan? Hadirnya mode single player campaign.

4. Middle Earth - Shadow Of War



Cerita dari Middle Earth: Shadow of War mengadaptasi secara lepas dengan event dalam Lord of the Rings. Ceritanya melanjutkan arwah raja elf kuno, Celebrimbor, yang bergabung dengan seorang ranger bernama Talion yang berhasil menciptakan Ring of Power baru—tapi sayangnya harus kehilangan cincin tersebut seketika.

Interaksi mereka berdua dengan Shelob, seorang perempuan seksi yang merupakan wujud manusia dari laba-laba raksasa, dan Sauron mungkin akan membosankan bagi kalian yang sudah pernah memainkan Shadow of Mordor. Meskipun begitu, ada beberapa momen yang cukup baik dan membekas dari interaksi mereka semua.

Beberapa cerita dalam Middle Earth­—baik itu Shadow of War dan Shadow of Mordor—mungkin tidak sama persis atau mirip dengan kisah buatan Tolkien, dan di satu sisi terasa agak konyol—tetapi gameplay-nya yang seru dan epik akan membuat melupakan hal tersebut.

5. Battlefield 1



Mengetahui bahwa Battlefield 1 dikembangkan oleh EA Dice yang juga mengerjakan Star Wars Battlefront dengan gambarnya yang begitu bagus, saya mengharapkan hal yang sama atau bahkan lebih, dan Battlefield 1 tidak mengecewakan saya. Semuanya terlihat sangat realistik dan megah, sangat sulit untuk tidak tenggelam di medan perang.

Saya masih dapat mengingat bagaimana pesawat jatuh menabrak bangunan yang ikut hancur. Kamu tidak akan merasa bahwa lingkungan sekitar hanyalah sebuah ruangan pembatas namun turut berubah seiring kamu berperang.

Mulai dari sebuah dataran luas yang indah, menyelusuri parit buatan musuh, sampai dengan menyusuri kota yang sedang hancur, kamu akan selalu dibuat penasaran tentang apa lagi yang akan kamu susuri dalam misi selanjutnya.

Dengan skalanya yang besar, EA Dice bisa dengan mudah membuat mode Campaign Battlefield 1 menjadi sepuluh jam. Namun keputusan untuk membuatnya pendek dan penuh momen berkualitas adalah keputusan yang tepat. Tanpa ragu, mode Campaign Battlefield 1 adalah salah satu FPS dengan cerita dan presentasi terbaik yang pernah saya mainkan.

No comments:

Post a Comment